THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 18 April 2010

cerpenn.....

BRILLIANT JOSEPH SINDUNATA NUR RAHMAN

“kkkkrrrriiiiiiinnnggggggg………” aku tersentak… “ arrgh… alarm anjing !!!!!!!!” 07.30. hhaaahhhh….. gubrakk… gedhebug….. aku bangkit dan berlari menuju kamar mandi. Sama sekali tak memikirkan apapun. Yang ada hanya pikiran aku masuk BK karena uda lebih dari 13 kali aku telat bulan ini. Buru2 ku kenakan seragam dan celana abu2ku yang udah kusut itu. Lalu aku baru berangkat jam 8. “hhahaha….. gila’.” Pikirku.

Sampe di dekolah uda sangat sepi. Pak. Salim sang satpam sekolahan pun udah nggak ada. Kesempatan. Ku panjat pagar sekolah yg tinggi itu, daan,,, berhasill. Aku berlari di lorong sekolahan yg sepi, sempit, gelap, kotor, dan bau itu. Tiba2 “bbbbrrraaaaaaaakkkkkkkk………” adda seseorang menabrakku. Aku tak tau dia siapa. Pandanganku kabur karrna kaca mataku terlemparr. Aku hanya mendengar omelan dan suara yang suddah sangat familiar denganku mulai dari TK. “hhhheeeehhhh,,,,,,, anjing lo ren !!!!! nabrak-nabrak,,,, ngga tauk gua tellat appa ?????? nih kaca mata lo !!!!!! parrah lo !!!!!” . katanya. Dan benar itu adalah dia !!!! BRILLIANT JOSEPH SINDUNATA NUR RAHMAN. Ato Nathan !!! sahabat yang udah kayak sodara buat akku !!!!

Bbaru aja beberapa menit di kelass. Aku dengar namaku disebut sama Pak. Bakrie lewat speaker “ Brilliant Joseph Sindunata Nur Rahman dan Reno Izaac Andi Ramadhana kelas XI IPA 1. Saya tunggu di ruang BK segeraa !!!!!!”. dari ruang BK Cuma nyatet nama sama tanda tangan, aku dan Nathan digiring ke lapangan basket yang pannas itu. Daaaan…. Jadilah akku dan dia berdiri di situ sampe jam pelajaran slesai. “lagi.lagi…. gillaaaa’… hhahaha….!!!!!!!” Gumamku. Dan Nathan tertawa mendengar omonganku ittu. Kami berdua tertawa.

Hari ini Nathan gamasuk sekolah lagi. Udah lebih dari seminggu. Setiap kali aku datengin rumahnya, selalu aja nggak ada orang !!! memang sejak 2 bulanan ini dia jadi jarang masuk sekolah. Dan aku nggak tau dia kenapa. Setiap kali aku tanyain jawabannya selalu ajja sama. “ aku nggak apa-apa !!!!”. aku heran sama dia. Lalu ku putusin ngedatengin rumahnya lagi sore ini. Beruntung, ada bi’ narsih yang nemuin aku kali ini. Tapi Bi narsih bilang kalo Nathan lagi ada di rumah sakit.

“rumah sakit bi’ ?????”

“injih den…!!!”

“rumah sakit manna ?????”

“di dr.Soetomo den !!!!”

“surabaya ????” sahutku dengan nada tak percaya !!!.

“iya den… “ jawab bi’ narsih.

Hhhhaaaaaaaahhh….. Nathan dibawa’ ke Surabaya ???? sakit apa dia ????? apa rumah sakit di sini nggaak bisa nanganin ????? berarrti dia sakit parrah ???? tapi kenapa dia nggak pernah cerita ?????? pertanyaan2 seperti itu terus menggelayuti pikiranku !!

Sampai akhirnya rasa penasaranku mendorongku pergi ke dr.Soetomo. aku nggak peduli seberapa jauh jarak Sidoarjo – Surabaya . sampai di rumah sakit itu, aku ketemu bunda Rahmi. Aku melihatnya di lorong rumah sakit. Sendirian. Dengan tas kresek di tangan kirinya. Aku menghampirinya, lalu kucium tangannya. Setelah itu, tanpa banyak basa – basi aku bertanya ada apa sebenarnya dengan Nathan . tapi wanita paruh baya itu hanya diam. Lalu dia berkata “ biar nanti saja bunda jelaskan nakk… !!!”

Langkah kakiku dan bunda Rahmi terhenti di depan ruangan yang bertuliskan “RUANG ISOLASI”. Hhaaahhh…. Appa lagi inni ???? batinku. Lalu bunda Rahmi masuk ke dalam, sementara aku tetap di luar. Entah apa yang membuatnya melarangku ikut masuk ke dalam. Tak lama, lalu dia keluar.

“Nathan kenapa bunda ????”nadaku setengah sedih.

“Nathan… Nathan… Nathan…… dia…… “

“mama… !!!!!!!” suara Nathan membuyarkan semuanya.

“biar aku yang bilang sendiri ma !!!!” kata Nathan.

Tapi aku masih belum melihat sosoknya. Hanya suaranya yang terdengar dari luar. Saat aku masuk, aku benarr – benar tak percaya akan apa yang aku lihat. Entah ini nyata atau sekedar halusinasiku. Nathan yang wajahnya ceria dan berambut ikal tebal itu, kini hanya sesosok yang kering kerontang dan gundul yang duduk di kursi roda. Aku tak bisa berkata apapun. Bibirku kaku. Tak ada kalimat yang terucap. Kata – kata yang sudah ku siapkan sejak tadi hanya tertahan di tenggorokanku saja. “Leukimia stadium 3 !!!“ kata Nathan.

Udah sebulan sejak aku tau Nathan kena Leukimia. Dan udah sebulan juga aku ngeyakinin budhe Ambar, satu2nya keluarga aku yang aku kenal, kalo aku mau operasi cangkok sumsum tulang belakang buat Nathan. Tapi dia nggak ngijinin aku. Dia takut kalo malah aku yang bakalan mati. Tapi kata dokter itu nggak akan terjadi. Karrna Cuma sebagian dari sumsum aku yang bakal di ambil.

“ayolah budhe… !! ijinin aku !! budhe tau Nathan sahabat aku mulai sejak kecil. Dia udah buat aku ngerasain yang namanya punya sodara !! punya keluarga. Dan aku nggak mau kehilangan orang yang udah aku anggep jadi sodara aku sendiri.”

“budhe tau itu semua. Kamu nggak perlu bilang itu buat ngerayu budhe. Tapi budhe jugak nggak mau kehilangan kamu !!!” sahut budhe sambil mengusap air matanya.

“budhe nggak akan kehilangan aku kok. Aku udah konsultasi sama dokter, dan dokter ngebolehin.”

“tapi kenapa harus kamu ???? kenapa bukan orang lain ????”

“mau siapa lagi budhe ???? bunda Rahmi ?? om Ray ??? mereka nggak mungkin ngelakuin itu. Cuma Reno yang bisa bantu Nathan.”

“ apa kamu di paksa sama mereka ???? kenapa kamu begitu inginn mbantu Nathan ???”

Pertanyaan budhe yang ini agak membuatku kecewa.

“nggak ada yang paksa aku. Ini keinginan aku sendiri. Aku Cuma pingin mbales kebaikan2 mereka sejak papa sama mama nggak ada.”

Budhe diam mendengar kata2ku yang ini. Entah dia bingung menjawabnya atau hatinya sudah mulai luluh. Aku tak tau. Kami berdiam diri agak lama. Lalu budhe mulai bicara. “ tapi kamu harus janji, kamu nggak bakalan kenapa2. Kalo sampe ada apa2 ke kamu, budhe nggak akan pernah maafin kamu !!”

Aku bener2 bahagia ndenger kata2 budhe yang ngijinin aku nolong Nathan. Saat aku bilang itu ke Nathan di sekolah, dia Cuma diam, seakan tak tau harus seneng ato gimana. Aku ngerti perasaannya, karna bgaimana pun posisi dia sekarang emang dilematis. Tapi aku tau, dia sebenernya juga seneng denger kabar dari aku. “ kamu nggak perlu ngelakuin ini semua !!!!!!! ini terlalu beresiko !! ini masalah nyawa ren !!! ini nggak semudah yang kamu pikir !!! kamu harus tau itu !!” matanya berkaca-kaca saat dia bilang itu. Tapi aku gak ngedengerin dia. Aku uda nggak peduli. Ku rangkul dia. Lalu dia nangis. “ banci lo than !!!!!!” gurauku.

Tanggal operasiku semakin dekat. Aku tak tau bagaimana caraku menghadapinya. Jujur, aku tegang. Aku takut kalo operasiku gagal, aku takut kalo salah satu diantara kami mati. “ccciiiittttt…….” Suara ban motor ninjaku yang hamper nabrak anak kucing membuyarkan lamunanku. Pandanganku kabur karrna aku lupa membawa kaca mataku. Sepanjang jalan ini yang aku lihat hanya lampu lalu lintas yang menyala merah dari kejauhan. Sementara itu di sudut kota yang lain, anak-anak jalanan sibuk dengan “Bacethol” mereka yang sangat sederhana. Aku tak sadar. Aku melamun. Sampai akhirnya aku menerobos lampu merah itu. “bbrraaaakkkkkk……….” Sepeda motorku terpental. Lalu banyak orang mengerumuniku. Tak lama, lalu aku lupa segalanya.

Saat aku terbangun semuanya sepi. Tak ada orang sama sekali di ruangan itu. Tanganku di infuse, dan hidungku di pasangi selang oksigen. Tubuhku kaku semua, tak dapat ku gerakkan semuanya secara normal. Saat aku menoleh,aku tersentak. Ada Nathan di sebelahku. Di ranjang sebelahku. Dia Nampak tertidur, atau koma, aku tak tau.

Tak lama, bunda Rahmi dan budhe Ambar masuk bersama dokter untuk memeriksaku. Dia bilang bahwa aku koma 2 minggu, tapi aku akan baik-baik saja sekarang. Tapi enggak sama Nathan. Dia koma, penyakitnya makin parah, dan dia akan segera meninggal kalo operasi itu ngak segera di lakukan . aku nggak mau itu terjadi. Tekadku bulat. Aku ingin segera di operasi. Entah apa yang membuatku seperti ini. Akku nggak pengen kehilangan Nathan. Padahal dia bukan siapa-siapa aku. Tapi aku merasa di balik sosoknya yang angkuh, cuek, tapi periang itu ada sesuatu yang membuatku tertarik. Mungkin karna kita nggak terpisahkam mulai TK. Yya…. Mungkin itu alasannya.

Tanggal operasiku akhirnya datang juga. Pagi itu aku masih di rumah sakit. Aku masih belum sembuh total. Tapi keadaan Nathan membuatku harus melaksanakan operasi itu. Saat aku di bawa ke kamar operasi. Perasaanku campur aduk, aku takut. Aku terus berdo’a sama Tuhan. Aku mohon sama dia, aku nggak mau mati. Tapi aku juga nggak mau Nathan yang mati.

Lampu-lampu terang itu akhirnya menyala . Aku udah di kamar operasi. Ada Nathan juga di sana. Dia sadar. Dia melihatku, tatapannya kosong, namun penuh arti. Tak dapat ku jelaskan. Tak lama setelah itu, aku mulai nggak sadar. Semuanyya menghilang, hitam, dan damai.

Di tengah tidurku, aku bermimpi. Ada cahaya yang membawaku ke suatu tempat. Cahaya itu terang sekali. Lalu kulihat ada mama di sana !! dia tersenyum memandangku, seperti seorang ibu yang menyambut kedatangan anaknya. Aku berlari menghampirinya, semakin dekat, sehingga dapat ku peluk tubuhnya. Damai dan tenang, aku merasa udah kayak di surga.

Saat aku terbangun, ada yang berbeda, sangat berbeda. Tak ku rasakan lagi kakunya tubuhku, dan sakitnya luka bekas kecelakaan itu. aku seperti terlahir kembali, semuanyya terasa ringan. Aku ada di suatu ruangan. ruangan itu kosong. Aku tak mengerti. Aku nggak di kamarku sendiri. Aku masih di kamar operasi. Lalu akku bangkit dan berjalan menuju kamarku sendiri.

Ada banyak orang berkumpul di sana. “ada apa ini …. ?” batinku. Saat aku sampai di kamar itu. Hatiku bergetar, ada mayat di sana. Tertutupi kain selimut. “Itu Nathan….!!!!” Pikirku. Tapi aku masih tak mengerti apa ini. Setiap orang yang ku tanyai tak ada satu pun yang menghiraukanku. Termasuk bunda Rahmi dan budhe Ambar. Mereka diam. Padahal aku sudah seperti orang gila di kamar itu.ingin ku buka selimut itu, tapi orang2 di sana menghalangiku. Aku masih bingung sampai akhirnya ada Nathan yang masuk ke kamar itu. Mukanya sedih, sangat sedih. “Alhamdulillah ya Allah….. ternyata mayat itu bukan dia. !!!” sejenak aku tak memikirkan siapa mayat itu. Tapi hatiku tersentak saat kulihat Nathan mengerang.. dia berteriakk…. Saat dia lihat mayat itu. Kerass sekali. Lalu dia menangis sekencang-kencangnya… aku juga.. aku terdiam. Tak dapat ku gambarkan bagaimana rasanya melihat mayatku sendiri terbujur kaku di ranjang itu.

Rabu, 14 April 2010

NGILANGIN KERUTAN DI WAJAH




Menghilangkan Kerutan di Wajah dengan Photoshop

Ini kelebihan photoshop bisa menghilangkan kerutan di wajah..hebat kan? ini berkat tool keren yang nama nya Healing brush tool .. dari namanya juga udah keliatan kok fungsi dari tool tersebut.. Healing = menyembuhkan artinya tool ini untuk memperbaiki atau menyembuhkan sesuatu yang kurang.

Untuk menghilangkan jerawat bisa ga ? Jelas bisa dong.. nanti saya kasih contoh nya ya..

sekarang kita praktek langsung aja ya..

buka foto yang mau dibuat hilang kerutan wajah nya.. saya pake foto Om saya.. Om Sean Connery ..yang udah lumayan banyak kerutannya..

menghilangkan kerut 1

duplikat layer background dengan menekan ctrl + J .. tujuannya buat sebagai pembanding aja.. jadi keliatan perubahannya..

menghilangkan kerut 2

sekarang klik salah satu tool keren di photoshop Healing brush tool.. ukuran brush secukupnya aja..

menghilangkan kerut 3

cara pake nya ..

tekan ALT lalu klik di tempat yang gak ada kerutannya..

menghilangkan kerut 4

kalo udah tombol ALT nya lepas.. lalu klik di tempat yang berkerut-kerut

menghilangkan kerut 5

Ayo .. hilangkan semua kerutannya.. kalo bisa zoom..

hasilnya :

menghilangkan kerut 6

sekarang lihat perbandingannya :

menghilangkan kerut 7

simple banget kan ? kalo tau caranya sih semua jadi simpel.. bener gak ?

sekarang liat wajah si mpok ini.. tadinya berjerawat akhirnya tanpa obat jerawat.. kulit nya jadi Muluuuuss lagi…

menghilangkan kerut 8

Selamat ber eksperimen..